Penyitaan kapal itu terjadi atas permintaan Amerika Serikat (AS), yang mengingkan ekspor minyak Iran ke tingkat "nol" sebagai bagian dari sanksi terhadap Republik Islam.
AS dan dinas intelijen Barat, yang dibiayai negara-negara reaksioner tertentu di kawasan itu, berada di balik insiden semacam itu.